Selasa, 09 Oktober 2012

Menerobos P.Sidimpuan sbg kota Pendd


MENEROBOS PADANGSIDIMPUAN SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN
(Sebuah Refleksi Menuju Kursi Nomor Satu Kota Salak Padangsidimpuan)
Oleh
Drs. Samsuddin,M.A *)

            Kota Padangsidimpuan yang dulunya ibu kota Kabupaten Tapanulis Selatan, telah banyak mengalami perkembangan fisik, termasuk di pusat pasar mengalami inovasi yang signifikan, kemajuan fisik dimaksud adalah atas buah tangan walikota Padangsidimpuan (Drs, H. Zulkarnain Nasution)  serta dukungan masyarakat yang ada di kota Padangsidimpuan. Pemimpin kota kecil ini tanpaknya kandaslah sudah pada akhir tahun 2012 ini. Artinya  pemilu kada akan dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2012 demikian konfirmasi dari ketua KPU Kota Padangsidimpuan (Arbanur Rasyid) ketika dihubungi penulis melalui telephone selulernya.
            Babak baru yang muncul dewasa ini di kota Padangsidimpuan secara nuansa politis sudah mulai terasa gesekan ringan pada masyarakat bawah, siapa yang kita dukung  menuju kursi nomor satu di kota salak ini, pada sisi lain balon walikota pun sudah mulai secara terang-terangan memasang baleho, dan sebahagian balon berusaha menarik simpati masyarakat.
            Dalam tradisi pesta demokrasi yang paling santer menguak dilapangan adalah siapa yang akan kita pilih, sebetulnya dalam kajian demokrasi modern bukan itu seharusnya yang muncul tapi yang paling pertama dilihat adalah bagaimana program dan komitmen calon pemimpin itu dalam memberikan pelayanan prima kepada rakyat, rakyat bisa sejahtera, sehat, dan pendidikan yang murah dan berkualitas.
            Target dan impian masyarakat itu pada perinsipnya diawali dengan kata kunci “ bagaimana mewujudkan pendidikan yang berkualitas” sudah pasati jika pendidikan bermutu sudah barang tentu akan mempengaruhi secara sistemik kehidupan masyarakat, perilaku dan karakter masyarakat akan mengarah kepada kehidupan positif dan paradigm berpikirnyapun akan berubah secara progressif. Oleh karena itu siapa saja yang duduk dikursi nomor satu di Kota Salak ini program unggulan yang harus ditrobos adalah bagaimana mewujdkan Padangsidimpuan ini sebagai kota pendidikan.
            Pendidikan berkualitas bukan saja sebuah impian anak, orangtua dan masyarakat tetapi merupakan impian kita semua termasuk impian kita berbangsa dan bernegara, karena semua pihak menyadari bahwa produk pendidikan berkualitas akan berpengaruh positif kepada multi dimensi, termasuk di sector ekonomi dan aktualisasi diri masyarakat itu sendiri.
            Dalam mendongkrak kualitas pendidikan tidak bisa hanya diserahkan kepada kepala sekolah, guru, siswa dan masyarakat, akan tetapi harus didukung pemerintah, karena kebijakan yang lahirkan oleh pemerintah akan menjadi hokum positif  impelementasinya di dalam dunia pendidikan. Jika pendidikan di dukung oleh elemen masyarakat didampingi oleh kebijakan yang refsentatif maka pendidikan secara otomatis akan melijit, dalam perilaku social, inilah yang kita sebut dengan masyarakat belajar dalam bahasa gandanya disebut dengan kota pendidikan.  
Kota Padangsidimpuan sebagaimana yang kita ketahui bahwa landasan sebutan kota pendidikan telah di bidani oleh Bapak Zulkarnain Nasution (walikota pertama di Padangsdimpuan). Ungkapan itu tersimpul pada kalimat “mewujudkan kota Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan”. Ini  merupakan modal utama mengangkat kota Padangsidimpuan sebagai kota pelajar atau kota pendidikan.
Oleh karena itu dalam rangka menuju kursi nomor satu di kota Padangsidimpuan sangat perlu diangkat menjadi issu sentral dan prioritas utama bagaimana upaya-upaya menorobos Padangsidimpuan sebagai kota Pendidikan. Oleh karena itulah tulisan ini hadir membahas seputar bagaimana peran serta semua elemen masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan.

Padangsidimpuan Kota Pendidikan: Sebuah Potensi Luar Biasa
Secara geografis Kota Padangsidimpuan dikelilingi oleh sungai dan bukit barisan. Pada tahun 1700-an kota Padangsidimpuan disebut “Padang Na Dimpu” yang berarti dataran tinggi yang ditumbuhi ilalang. Kota Padangsidimpuan terletak diketinggian 104 m di atas permukaan laut dan merupakan pusat wilayah Tapanuli bagian selatan. Kota Padangsidimpuan sebagai kota yang berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, dirintis oleh pemimpin-pemimpin pemerintahan, yaitu pada tahun 1960 oleh bupati Tapanuli Selatan (alm. Drs. M. Nurdin Nasution). Pada tahun 1982 kota Padangsidimpuan menjadi kota administratif berdasarkan PP No. 32 tahun 1982. dan pada tahun 2001, menteri dalam negeri atas nama presiden meresmikan Padangsidimpuan menjadi kota dengan melantik Drs. Zulkarnain  Nasution sebagai walikota Padangsidimpuan hingga sekarang.
Dalam perkembangan terakhir tercatat dalam  buku “Statistic Padangsidimpuan dalam Angka” bahwa Kota Padangsidimpuan terdiri atas enam kecamatan yaitu; kecamatan Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan Tenggara, Padangsidimpuan, Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Angkola Julu dan Padangsidimpuan Hutaimbaru,  dan dalam buku yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padangsidimpuan itu juga di sebutkan bahwa di seluruh enam kecamatan tersebar lembaga-lembaga satuan pendidikan. Akumulasi satuan pendidikan dimaksud adalah tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar  (SD) dan Madrasah ibtidaiyah (MI) berjumlah 97 unit, tingkat satuan pendidian SMP/MTs 37 unit, SMA/MA/SMK 40 unit dan Perguruan sebanyak 10 unit, dengan jumlah keseluruhan lembaga pendidikan di kota kecil ini adalah sebanya 184 unit. Dengan demikian jumlah pelajar di kota Padangsidimpuan lebih kurang 70.724 hampir lima puluh  persent adalah pelajar.
Sementara posisi Padangsidimpuan dari sisi peringkat kualitas pendidikan di wilayah Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2011 lalu berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN), ketua Dewan Pendidikan Kota Padangsidimpuan (Drs. M.Yusar Nasution) mengatakan bahwa, Madarasah Aliyah (MA) mendapat peringkat pertama, SMA peringkat ketiga, SMP peringkat kedua, dan SMK peringkat keempat.
Dari sisi lembaga dan jumlah siswa serta peringkat yang dicapai oleh Kota Padangsidimpuan yang cukup membanggakan itu, maka di sinilah kita banyak berharap bahwa potensi untuk mencapai Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan sangat besar peluang untuk dimanag agar potensi itu tidak disia-siakan oleh pemerintah dan masyarakat.

Peran Pemerintah
Menurut Prof.S.Pamudji, pemerintah adalah perbuatan memeritah yang dilakukan oleh badan legislatif, eksekutif dan yudikatif, dalam rangka mencapai tujuan pemerintahan negara (tujuan nasional). Untuk itu, pemerintah memiliki tugas untuk menjalankan wewenang serta kekuasaannya dalam mengatur kehidupan sosial masyarakatnya. Begitu pula halnya dengan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan, yang bertujuan mengatur dan menata pendidikan agar lebih baik serta berkualitas.
            Pendidikan yang berkualitas ditandai dengan tercapainya tujuan pendidikan secara Nasional hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 menyatakan: yang initinya bahwa pendidikan itu memberian kontribusi agar peserta didik  aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu kualitas pendidikan ditandai dengan ; tingginya rasa kepuasan pengajaran, tingginya harapan murid, tercapainya target kurikulum pengajaran, Pembinaan yang sangat baik terhadap spiritual, moral, sosial dan pengembangan budaya para pelajar, tidak ada murid yang bermasalah dalam kejiwaan atau resiko emosional dan tidak ada pertentangan antara hubungan murid dengan para staf/guru.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah maupun kota, apalagi untuk mewujudkan suatu kota menjadi kota pendidikan, tentunya memiliki instrumen tertentu agar suatu kota disebutkan sebagai kota pendidikan, yaitu: Sumber Daya Manusia yang Handal, Institusi Pendidikan Jumlah dan Kualitasnya Bagus, Sarana dan Prasarana yang layak, Lembaga dan pusat Penelitian yang Repsentatif, Penerbitan dan Lembaga Ilmiah, Toko-toko Buku atau Perpustakaan yang Modern dan  Dana yang cukup
Gambaran mutu pendidikan sebagaimana disebutkan di atas sangat besar peranan pemerintah termasuk calon walikota yang akan dipilih pada tanggal 18 Oktober 2012 yang akan datang, peranan dimaksud adalah berupa komitmen yang tinggi dalam mewujudkan Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan, membangun Sumber Daya Insani yang handal, meningkatkan sarana dan teknologi pendidikan dan pengajaran, mendirikan lembaga dan pusat penelitian di kota Padangsidimpuan, mendorong masyarakat gemar menulis, yang paling urgen adalah mendirikan perpustakan yang modern di kota Padangsidimpuan dan yang tidak kalah pentingnya adalah anggaran dana pendidikan dialokasikan dan disalurkan dengan jujur dan bertanggungjawab.
Dari sekian banyak agenda yang ditawarkan di atas dalam mewujudkan Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan, maka yang menjadi prioritas utama dan sangat mendesak adalah mendirikan perpustakaan yang modern, whay, ini belajar dari sejarah, di mana pada 14 abad yang lalu yang paling banyak berperan dalam mendongkrak kemajuan pendidikan Islam adalah munculnya perpustakaan di dua daerah yang stragis yaitu di Bagdad dan Mesir, perpustakaan itu memiliki hampir 120.000 judul buku di dua perpustakaan itu, yang siap di akses masyarakat, yang akhir dari sanalah mumcullah tokoh  Islam yang memiliki multi dimensional ilmu pengetahuan seperti, Ibnu Shina, Al-kindi, Al-Farabi, Al-Khwarism dan tokoh penting lainnya. Selain  dari itu dukungan pemerintah terhadap pengembengan ilmu pengetahuan seperti para penulis buku dihargai tiga kali lipat dari harga buku yang dia susun penulis atau juga ditimbang dan diberikan jasa seberat timbangan buku itu, system inilah yang aktualisasikan oleh pemerintah Harun-Al-Rasyid dan Nizamul Muluk ketika beliau memerintah pada 14 abad yang lalu.

Penutup
            Demikian tulisan ini luncurkan sebagai kontribusi awal bagi calon pemimpin di kota salak ini  agar cita-cita masyarakat berupa kesejahteraan dan ekonomi yang kuat dapat diwujudkan melalui tangan pemimpin yang adil dan peduli kepada pendidikan.
*) (Penulis adalah dosen Strategi Pembelajaran STAIN Padangsidimpuan dan Anggota Dewan Pendidikan Kota Padangsidimpuan)

Padangsidimpuan  April  2012
Penulis

Drs.Samsuddin, M.Ag





Tidak ada komentar:

Posting Komentar