MENEROBOS PADANGSIDIMPUAN
SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN
(Sebuah Refleksi
Menuju Kursi Nomor Satu Kota Salak Padangsidimpuan)
Oleh
Drs. Samsuddin,M.A *)
Kota Padangsidimpuan yang dulunya
ibu kota Kabupaten Tapanulis Selatan, telah banyak mengalami perkembangan
fisik, termasuk di pusat pasar mengalami inovasi yang signifikan, kemajuan
fisik dimaksud adalah atas buah tangan walikota Padangsidimpuan (Drs, H.
Zulkarnain Nasution) serta dukungan
masyarakat yang ada di kota Padangsidimpuan. Pemimpin kota kecil ini tanpaknya
kandaslah sudah pada akhir tahun 2012 ini. Artinya pemilu kada akan dilaksanakan pada tanggal 18
Oktober 2012 demikian konfirmasi dari ketua KPU Kota Padangsidimpuan (Arbanur
Rasyid) ketika dihubungi penulis melalui telephone selulernya.
Babak baru yang muncul dewasa ini di
kota Padangsidimpuan secara nuansa politis sudah mulai terasa gesekan ringan
pada masyarakat bawah, siapa yang kita dukung
menuju kursi nomor satu di kota salak ini, pada sisi lain balon walikota
pun sudah mulai secara terang-terangan memasang baleho, dan sebahagian balon
berusaha menarik simpati masyarakat.
Dalam tradisi pesta demokrasi yang
paling santer menguak dilapangan adalah siapa yang akan kita pilih, sebetulnya
dalam kajian demokrasi modern bukan itu seharusnya yang muncul tapi yang paling
pertama dilihat adalah bagaimana program dan komitmen calon pemimpin itu dalam
memberikan pelayanan prima kepada rakyat, rakyat bisa sejahtera, sehat, dan
pendidikan yang murah dan berkualitas.
Target dan impian masyarakat itu
pada perinsipnya diawali dengan kata kunci “ bagaimana mewujudkan pendidikan
yang berkualitas” sudah pasati jika pendidikan bermutu sudah barang tentu akan
mempengaruhi secara sistemik kehidupan masyarakat, perilaku dan karakter
masyarakat akan mengarah kepada kehidupan positif dan paradigm berpikirnyapun akan
berubah secara progressif. Oleh karena itu siapa saja yang duduk dikursi nomor
satu di Kota Salak ini program unggulan yang harus ditrobos adalah bagaimana
mewujdkan Padangsidimpuan ini sebagai kota pendidikan.
Pendidikan berkualitas bukan saja
sebuah impian anak, orangtua dan masyarakat tetapi merupakan impian kita semua
termasuk impian kita berbangsa dan bernegara, karena semua pihak menyadari
bahwa produk pendidikan berkualitas akan berpengaruh positif kepada multi
dimensi, termasuk di sector ekonomi dan aktualisasi diri masyarakat itu
sendiri.
Dalam mendongkrak kualitas
pendidikan tidak bisa hanya diserahkan kepada kepala sekolah, guru, siswa dan
masyarakat, akan tetapi harus didukung pemerintah, karena kebijakan yang
lahirkan oleh pemerintah akan menjadi hokum positif impelementasinya di dalam dunia pendidikan.
Jika pendidikan di dukung oleh elemen masyarakat didampingi oleh kebijakan yang
refsentatif maka pendidikan secara otomatis akan melijit, dalam perilaku
social, inilah yang kita sebut dengan masyarakat belajar dalam bahasa gandanya
disebut dengan kota pendidikan.
Kota
Padangsidimpuan sebagaimana yang kita ketahui bahwa landasan sebutan kota
pendidikan telah di bidani oleh Bapak Zulkarnain Nasution (walikota pertama di
Padangsdimpuan). Ungkapan itu tersimpul pada kalimat “mewujudkan kota Padangsidimpuan
sebagai kota pendidikan”. Ini merupakan modal utama
mengangkat kota Padangsidimpuan sebagai kota pelajar atau kota pendidikan.
Oleh
karena itu dalam rangka menuju kursi nomor satu di kota Padangsidimpuan sangat
perlu diangkat menjadi issu sentral dan prioritas utama bagaimana upaya-upaya
menorobos Padangsidimpuan sebagai kota Pendidikan. Oleh karena itulah tulisan ini
hadir membahas seputar bagaimana peran serta semua elemen masyarakat dan
pemerintah dalam mewujudkan Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan.
Padangsidimpuan
Kota Pendidikan: Sebuah Potensi Luar Biasa
Secara
geografis Kota Padangsidimpuan dikelilingi oleh sungai dan bukit barisan. Pada
tahun 1700-an kota Padangsidimpuan disebut “Padang Na Dimpu” yang berarti
dataran tinggi yang ditumbuhi ilalang. Kota Padangsidimpuan terletak
diketinggian 104 m di atas permukaan laut dan merupakan pusat wilayah Tapanuli
bagian selatan. Kota Padangsidimpuan sebagai kota yang berkembang sesuai dengan
potensi yang dimilikinya, dirintis oleh pemimpin-pemimpin pemerintahan, yaitu
pada tahun 1960 oleh bupati Tapanuli Selatan (alm. Drs. M. Nurdin Nasution).
Pada tahun 1982 kota Padangsidimpuan menjadi kota administratif berdasarkan PP
No. 32 tahun 1982. dan pada tahun 2001, menteri dalam negeri atas nama presiden
meresmikan Padangsidimpuan menjadi kota dengan melantik Drs. Zulkarnain Nasution sebagai walikota Padangsidimpuan
hingga sekarang.
Dalam
perkembangan terakhir tercatat dalam
buku “Statistic Padangsidimpuan dalam Angka” bahwa Kota Padangsidimpuan
terdiri atas enam kecamatan yaitu; kecamatan Padangsidimpuan Utara,
Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan Tenggara, Padangsidimpuan,
Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Angkola Julu dan Padangsidimpuan Hutaimbaru, dan dalam buku yang diterbitkan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) Kota Padangsidimpuan itu juga di sebutkan bahwa di
seluruh enam kecamatan tersebar lembaga-lembaga satuan pendidikan. Akumulasi
satuan pendidikan dimaksud adalah tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah ibtidaiyah (MI) berjumlah
97 unit, tingkat satuan pendidian SMP/MTs 37 unit, SMA/MA/SMK 40 unit dan
Perguruan sebanyak 10 unit, dengan jumlah keseluruhan lembaga pendidikan di
kota kecil ini adalah sebanya 184 unit. Dengan demikian jumlah pelajar di kota
Padangsidimpuan lebih kurang 70.724 hampir lima puluh persent adalah pelajar.
Sementara
posisi Padangsidimpuan dari sisi peringkat kualitas pendidikan di wilayah
Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2011 lalu berdasarkan hasil Ujian Nasional
(UN), ketua Dewan Pendidikan Kota Padangsidimpuan (Drs. M.Yusar Nasution)
mengatakan bahwa, Madarasah Aliyah (MA) mendapat peringkat pertama, SMA
peringkat ketiga, SMP peringkat kedua, dan SMK peringkat keempat.
Dari
sisi lembaga dan jumlah siswa serta peringkat yang dicapai oleh Kota
Padangsidimpuan yang cukup membanggakan itu, maka di sinilah kita banyak
berharap bahwa potensi untuk mencapai Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan
sangat besar peluang untuk dimanag agar potensi itu tidak disia-siakan oleh
pemerintah dan masyarakat.
Peran
Pemerintah
Menurut
Prof.S.Pamudji, pemerintah adalah perbuatan memeritah yang dilakukan oleh badan
legislatif, eksekutif dan yudikatif, dalam rangka mencapai tujuan pemerintahan
negara (tujuan nasional). Untuk itu, pemerintah memiliki tugas untuk
menjalankan wewenang serta kekuasaannya dalam mengatur kehidupan sosial masyarakatnya.
Begitu pula halnya dengan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan, yang
bertujuan mengatur dan menata pendidikan agar lebih baik serta berkualitas.
Pendidikan yang berkualitas ditandai
dengan tercapainya tujuan pendidikan secara Nasional hal ini sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 menyatakan:
yang initinya bahwa pendidikan itu memberian kontribusi agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Oleh karena itu kualitas pendidikan ditandai dengan ; tingginya
rasa kepuasan pengajaran, tingginya harapan murid, tercapainya target kurikulum
pengajaran, Pembinaan yang sangat baik terhadap spiritual, moral, sosial dan
pengembangan budaya para pelajar, tidak ada murid yang bermasalah dalam
kejiwaan atau resiko emosional dan tidak ada pertentangan antara hubungan murid
dengan para staf/guru.
Dalam
meningkatkan mutu pendidikan di daerah maupun kota, apalagi untuk mewujudkan
suatu kota menjadi kota pendidikan, tentunya memiliki instrumen tertentu agar
suatu kota disebutkan sebagai kota pendidikan, yaitu: Sumber Daya Manusia yang
Handal, Institusi Pendidikan Jumlah dan Kualitasnya Bagus, Sarana dan Prasarana
yang layak, Lembaga dan pusat Penelitian yang Repsentatif, Penerbitan dan
Lembaga Ilmiah, Toko-toko Buku atau Perpustakaan yang Modern dan Dana yang cukup
Gambaran
mutu pendidikan sebagaimana disebutkan di atas sangat besar peranan pemerintah
termasuk calon walikota yang akan dipilih pada tanggal 18 Oktober 2012 yang
akan datang, peranan dimaksud adalah berupa komitmen yang tinggi dalam
mewujudkan Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan, membangun Sumber Daya
Insani yang handal, meningkatkan sarana dan teknologi pendidikan dan
pengajaran, mendirikan lembaga dan pusat penelitian di kota Padangsidimpuan,
mendorong masyarakat gemar menulis, yang paling urgen adalah mendirikan
perpustakan yang modern di kota Padangsidimpuan dan yang tidak kalah pentingnya
adalah anggaran dana pendidikan dialokasikan dan disalurkan dengan jujur dan
bertanggungjawab.
Dari
sekian banyak agenda yang ditawarkan di atas dalam mewujudkan Padangsidimpuan
sebagai kota pendidikan, maka yang menjadi prioritas utama dan sangat mendesak adalah
mendirikan perpustakaan yang modern, whay, ini belajar dari sejarah, di
mana pada 14 abad yang lalu yang paling banyak berperan dalam mendongkrak
kemajuan pendidikan Islam adalah munculnya perpustakaan di dua daerah yang
stragis yaitu di Bagdad dan Mesir, perpustakaan itu memiliki hampir 120.000
judul buku di dua perpustakaan itu, yang siap di akses masyarakat, yang akhir
dari sanalah mumcullah tokoh Islam yang
memiliki multi dimensional ilmu pengetahuan seperti, Ibnu Shina, Al-kindi,
Al-Farabi, Al-Khwarism dan tokoh penting lainnya. Selain dari itu dukungan pemerintah terhadap
pengembengan ilmu pengetahuan seperti para penulis buku dihargai tiga kali
lipat dari harga buku yang dia susun penulis atau juga ditimbang dan diberikan
jasa seberat timbangan buku itu, system inilah yang aktualisasikan oleh
pemerintah Harun-Al-Rasyid dan Nizamul Muluk ketika beliau memerintah pada 14
abad yang lalu.
Penutup
Demikian tulisan ini luncurkan sebagai kontribusi awal bagi calon
pemimpin di kota salak ini agar
cita-cita masyarakat berupa kesejahteraan dan ekonomi yang kuat dapat
diwujudkan melalui tangan pemimpin yang adil dan peduli kepada pendidikan.
*) (Penulis adalah dosen Strategi Pembelajaran STAIN
Padangsidimpuan dan Anggota Dewan Pendidikan Kota Padangsidimpuan)
Padangsidimpuan April 2012
Penulis
Drs.Samsuddin, M.Ag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar